Selasa, 17 April 2012

Mie kopyok (Semarang) Vs Lontong balap (Surabaya)



Dulunya saya buta tentang kota Semarang. Begitu menginjakkan kaki di kota lumpia, setiap ada kesempatan saya mengunjungi tempat-tempat keramaian. Saya selalu tertarik pada hal-hal yang belum familiar, apalagi masalah makanan....suka kepingin mencicipi.... Ada soto bangkong, tahu gimbal, mie kopyok, mangut kepala manyung, nasi ayam, nasi pindang.

Mbangkong di Surabaya biasanya diartikan bangun kesiangan, tidur terus sampai siang gak bangun-bangun. Ternyata kalo di semarang Bangkong adalah sebuah nama daerah. Oh ya, di kota ini nama daerah lebih dikenal daripada nama jalan. Tahu gimbal adalah salah satu makanan khas semarang yang terkenal. Makanan ini terdiri dari tahu, gimbal udang, lontong, telur,dan kol disiram sambal kacang, yang disajikan bersama kerupuk. Di Semarang juga ada tahu campur, cuma makanan ini berbeda dengan tahu campur lamongan (Jawa Timur).

Diantara makanan tersebut yang membuat saya langsung menyukainya adalah mie kopyok. Awalnya saya tak menyadari. Saat itu suami yang berkomentar, kenapa saya menyukai mie kopyok. Katanya karena makanan tersebut mirip sama lontong balap. Padahal berdasarkan komposisi banyak bedanya daripada samanya..he..he... tapi, taste nya memang mirip. Mie kopyok terdiri dari lontong, mie, tauge,tahu, krupuk gendar, sambalnya ada unsur trasi. Sedangkan lontong balap terdiri dari lontong, tauge, lentho, krupuk, sambalnya ada unsur petis. Tetapi dua-duanya berkuah kecap. Tempat yang biasa saya kunjungi sama teman-teman maupun keluarga jika ingin makanan yang satu ini adalah di jalanTanjung dan Jalan kyai Shaleh. Ehmmm...saya jadi membayangkan makan di sana bersama “the girls”....—by: Yunie Sudiro.

Tidak ada komentar: