Rabu, 17 Juli 2013

Ortu Murid Dan Sekolah Kawasan Di Surabaya



Hari ini saya masih melanjutkan pembahasan tentang pendaftaran sekolah negeri. Maklum sebagai orang tua (ortu) apalagi sebagai mama selalu khawatir anak-anaknya masuk di lingkungan sekolah yang tak diharapkan. So, pendaftaran sekolah adalah topik yang paling hangat buat mama-mama yang sebagian besar sependapat dengan saya (ini hanya perkiraan saya, belum ada survey nya...). Saya adalah salah satu orang tua yang selalu pasang mata dan telinga jika ada isu tentang perkembangan pendidikan di Indonesia. Gimana tidak, dengan bugdet pendidikan yang sangat terbatas  kami sangat bercita-cita anak-anak kami mendapatkan pendidikan yang “memadai”. Sasaran pertama pasti memasukkan mereka ke sekolah negeri. Kepinginnya lagi masuk ke sekolah favorit menurut khalayak , entah apa istilah yang sebenarnya. Saya yakin sebagian besar orang tua akan melakukan hal yang sama dengan saya. Berbagai upaya kita lakukan agar anak-anak kita mendapatkan sekolah yang diharapkan. Mulai dari memasukkan mereka ke berbagai bimbingan belajar, kursus untuk bidang-bidang yang mendukung sampai les privat. Gambaran ini dapat menunjukkan bahwa para orang tua sangat menginginkan anak-anaknya mendapatkan satu kursi di sekolah yang diharapkan.

Masih tentang isu pendidikan. Setelah Ujian Nasional (UN) usai, saya menanti pengumuman sistem yang ditawarkan pemerintah untuk pendaftaran sekolah negeri, terutama di Surabaya. Kok ngebet banget ... emang kelas berapa sih mbak anaknya? Emang anak-anak saya belum ada yang mendaftar sekolah di tahun ajaran ini. Anak-anak saya duduk di kelas 8 dan kelas 5, tapi saya ingin mempersiapkan mereka sedini mungkin. Namanya juga usaha ..... dan saya tahu semua akan kembali kepadaNya. Di saat yang lain saya telah membaca berita  yang mengatakan bahwa mulai tahun depan UN untuk Sekolah Dasar (SD) akan ditiadakan. Saya otomatis penasaran, dalam hati saya bertanya: “bagaimana cara masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama) nya?” ----- Sementara kita lupakan tahun depan. Kita berburu berita untuk tahun ini. Dengan mengikuti berita-berita tentang pendidikan nasional dan lokal saya menjadi tahu bahwa di tahun ajaran ini untuk Sekolah Menengah pertama dan Sekolah Menengah Atas tetap ada cara melalui tes untuk masuk sekolah kawasan. Sekolah kawasan adalah sekolah eks RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dan sekolah tertentu berdasarkan kawasan (wilayah) masing-masing. Setelah pengumuman sekolah kawasan tetap ada penerimaan untuk sekolah regular berdasarkan nila hasil UN. Menurut berita-berita yang saya ikuti, para orang tua sangat antusias untuk mendukung putra-putrinya berebut kursi di sekolah kawasan sebagai pilihan prioritas.


Syarat dan ketentuan pendaftaran SMP Negeri di Surabaya bisa saja berubah setiap saat. Informasi di atas adalah untuk tahun ajaran baru 2013/2014. Untuk itu hendaknya para orang tua murid selalu mengikuti informasi yang berkembang sesuai berjalannya waktu agar dapat mendukung anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang diharapkan. Jika info di atas masih kurang, para pembaca bisa browse sendiri di laman PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) kota Surabaya. Selain itu juga bisa mencari informasi dari sumber lain yang mendukung. Happy hunting... *)By: Yunie Sudiro.

Tidak ada komentar: