Sabtu, 20 Oktober 2012

Pilihan SMP Negeri Di Surabaya



Kali ini saya akan membagi pengalaman saya saat anak saya mau masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama). Hal ini mengingatkan saya pada saat menghadiri undangan wali murid di sekolah Dasar (SD) ditanya oleh salah satu orang tua murid yang baru menginjak kelas 6 (enam). “ Mbak, anaknya diterima di SMP mana?” Setelah saya bilang anak saya diterima di salah satu SMPN- RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf  Internasional), malah orang tua murid tadi balik bertanya : “gimana cara memilih saat mendaftar?”. Beliau merasa bingung, tak punya bayangan besok kalau anaknya lulus harus mendaftar ke SMPN berapa? Beliau juga bilang buta sekali masalah prosedur ini. Wah...kasusnya sama donk seperti saya dulu. Apalagi saat pindah ke sekolah tersebut anak saya naik kelas 6 (enam). Nah, melalui media ini siapa tahu ada teman-teman yang mempunyai pertanyaan yang sama.

Untuk pendaftaran SMP Negeri di Surabaya ada 2 (dua) cara, yaitu jalur umum dan jalur khusus. Jalur khusus meliputi prestasi, mitra warga, inklusif dan satu lokasi.  Semua pendaftaran ini melalui online yang ada jadwalnya sendiri-sendiri. Teman-teman tak perlu khawatir mengenai info jadwalnya, karena sebelum pendaftaran ada beberapa kali trial yang disosialisasikan di sekolah-sekolah SD. Kebetulan anak saya melalui jalur umum. Jalur inipun ada 2  (dua) jenis seleksi, yaitu RSBI dan Regular.

Untuk pendaftaran RSBI dijadwalkan sebelum pendaftaran regular. Jika diterima di RSBI, data base sudah dihapus dan tak bisa mendaftar di regular. Bagi yang tidak diterima di RSBI masih ada kesempatan mendaftar di regular.

Syarat mendaftar di SMPN RSBI tahun ajaran baru 2012 kemarin adalah memiliki Nilai Ujian Nasional (UNAS) rata-rata minimal 8,5, yaitu minimal jumlah nilai UNAS 25,5. Selain itu, tak boleh ada nilai dibawah 7,5 di setiap mata pelajarannya. Sekolah SMP RSBI di Surabaya diantaranya adalah SMP Negeri 1, SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 26. Saat pendaftaran diperbolehkan memilih 2, yaitu pilihan 1 dan pilihan 2. Contoh: pilihan1 memilih SMPN 1, pilihan 2 memilih SMPN 6. Oh ya...untuk lokasinya, SMPN 1 berada di belakang Balai Kota, SMPN 6 di Jalan Jawa dan SMPN 26 di daerah Benowo.

Sedangkan untuk pendaftaran regular dapat memilih 3 pilihan, yaitu 2 pilihan dalam sub rayon dan 1 pilihan luar sub rayon. Penentuan rayon berdasarkan  masing-masing sekolah SD nya. Rayon ini terdiri dari pusat, selatan, barat, utara, timur. Hal ini bisa ditanyakan pada pihak sekolah SD nya. Misalnya, SDN Dr Soetomo 5 dan SDN Dr Soetomo 8 termasuk rayon selatan. Dan masing-masing rayon dibagi lagi ke dalam sub rayon. Para orang tua murid hendaknya tak perlu khawatir akan informasi mengenai pendaftaran sekolah negeri, karena jauh sebelum pendaftaran pihak sekolah  dimana anak-anak kita belajar biasanya melakukan sosialisasi tidak hanya sekali.


Syarat dan ketentuan pendaftaran SMPN di Surabaya bisa saja berubah setiap saat. Pengalaman saya di atas adalah pada tahun ajaran baru 2012. Untuk itu hendaknya orang tua murid selalu mengikuti informasi yang berkembang sesuai berjalannya waktu agar dapat mendukung anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang diharapkan.*)By: Yunie Sudiro.



Rabu, 25 April 2012

Ujian Praktek Tingkat Sekolah Dasar (SD)



Pada tahun ini, anak saya duduk di kelas VI. Begitu pendek waktu yang harus ditempuh di kelas ini. Rasanya baru saja UAS semester I berakhir, jadwal ujian praktek, ujian sekolah dan ujian nasional sudah dibagikan. Ada beberapa mata pelajaran yang diujikan dalam bentuk praktek, yaitu: seingat saya...Olah Raga (OR), IPA, Bahasa Indonesia (BIN), Bahasa Inggris (BIG), Komputer, Kesenian, Ketrampilan, Agama.

Konon katanya,.. biar anak tetap tenang kita hendaknya selalu membantu menyiapkan penguasaan materi yang diujikan. Eh, Ini ada bocoran materinya,..siapa tahu sama untuk tahun-tahun berikutnya.. Untuk materi OR meliputi renang, senam kreasi sendiri, lari. Untuk senam, di semester I sudah ada pemberitahuan, sehingga sudah bisa berlatih jauh-jauh hari sebelumnya. Materi IPA adalah membuat daftar hewan minimal 50 jenis beserta penggolongannya. Materi BIN meliputi pidato dan puisi, dari bikin sampe penyampaiannya. Materi BIG meliputi pembuatan bacaan dan pertanyaannya. Materi komputer meliputi penggunaan aplikasi Microsoft Word sampai proses cetak. Untuk materi kesenian dibagi 2, (1) Seni Musik meliputi menyanyikan lagu wajib nasional dan daerah serta memainkan pianika. (2) Seni Rupa meliputi menggambar dan pewarnaannya. Materi ketrampilan meliputi aplikasi sulam. Materi Agama meliputi hafalan surat, sholat, dan Zikir. Mereka akan diminta untuk menghafalkan salah satu surat yang dipelajari. Surat-surat tersebut adalah: 1. Al-Alaq (1-5) 2. Ad-Dhuha 3. Al-Zalzalah 4. Al-Humazah 5. Al-Lahab 6. Al-Maun 7. An-Nashr 8. At-Tin 9. Al-Quraisy 10. Al-Fil 11. Al-Qadar 12. Al-Kafirun 13. Al-Baqarah (1-5) 14. Al-Qariah 15. Al-Insyirah

Besar harapan untuk mendapatkan hasil yang maksimal melalui persiapan yang maksimal pula. Tidak ada salahnya kita mencari informasi-informasi yang berkaitan pada tahun-tahun sebelumnya. Menurut saya, hasil yang diperoleh tetap tergantung dari perjuangan yang bersangkutan, yaitu anak-anak kita sediri. Yang penting kita sebagai orang tua ikut selalu mendoakan dan memberikan dukungan serta mengikuti perkembangan informasi yang diperlukan agar tidak ada yang terlewat. Dalam hal ini adalah jadwal ujian-ujian  berikutnya, yaitu: Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Good luck. *)By: Yunie Sudiro.

Selasa, 17 April 2012

Mie kopyok (Semarang) Vs Lontong balap (Surabaya)



Dulunya saya buta tentang kota Semarang. Begitu menginjakkan kaki di kota lumpia, setiap ada kesempatan saya mengunjungi tempat-tempat keramaian. Saya selalu tertarik pada hal-hal yang belum familiar, apalagi masalah makanan....suka kepingin mencicipi.... Ada soto bangkong, tahu gimbal, mie kopyok, mangut kepala manyung, nasi ayam, nasi pindang.

Mbangkong di Surabaya biasanya diartikan bangun kesiangan, tidur terus sampai siang gak bangun-bangun. Ternyata kalo di semarang Bangkong adalah sebuah nama daerah. Oh ya, di kota ini nama daerah lebih dikenal daripada nama jalan. Tahu gimbal adalah salah satu makanan khas semarang yang terkenal. Makanan ini terdiri dari tahu, gimbal udang, lontong, telur,dan kol disiram sambal kacang, yang disajikan bersama kerupuk. Di Semarang juga ada tahu campur, cuma makanan ini berbeda dengan tahu campur lamongan (Jawa Timur).

Diantara makanan tersebut yang membuat saya langsung menyukainya adalah mie kopyok. Awalnya saya tak menyadari. Saat itu suami yang berkomentar, kenapa saya menyukai mie kopyok. Katanya karena makanan tersebut mirip sama lontong balap. Padahal berdasarkan komposisi banyak bedanya daripada samanya..he..he... tapi, taste nya memang mirip. Mie kopyok terdiri dari lontong, mie, tauge,tahu, krupuk gendar, sambalnya ada unsur trasi. Sedangkan lontong balap terdiri dari lontong, tauge, lentho, krupuk, sambalnya ada unsur petis. Tetapi dua-duanya berkuah kecap. Tempat yang biasa saya kunjungi sama teman-teman maupun keluarga jika ingin makanan yang satu ini adalah di jalanTanjung dan Jalan kyai Shaleh. Ehmmm...saya jadi membayangkan makan di sana bersama “the girls”....—by: Yunie Sudiro.

Kamis, 15 September 2011

Proses Pindahan Sekolah




Informasi ini buat teman-teman yang mau memindahkan sekolah anaknya. Dan semoga prosedur yang saya utarakan belum berubah. Jaman sekarang pelajar mempunyai nomor induk yang berlaku secara nasional, artinya kemanapun anak tersebut pindah sekolah selagi masih di Indonesia mempunyai nomor tersebut sama. Nomor induk itu yang biasa kita kenal dengan sebutan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Sepengetahuan saya, karena itulah saat kita pindah harus mengurus pemindahan data yang melekat pada NISN.
Berdasarkan pengalaman yang saya alami, langkah awal enaknya kita mencari sekolah yang dituju dulu. Setelah ada pembicaraan dengan sekolah tujuan baru, kita minta pengantar pindah kepada sekolah lama. Surat keterangan pindah sekolah yang dibuat oleh sekolah lama harus dilegalisir oleh dinas pendidikan setempat. Jika pindahnya antar provinsi, pertama kita harus datang ke UPTD pendidikan kecamatan, berikutnya (kedua) kita ke dinas pendidikan kota, ketiga kita ke dinas pendidikan provinsi. Setiap tempat bisa selesai dengan sekali datang kecuali di dinas pendidikan kota. Pada proses ini kita mendapatkan stempel dan kode validasi.
Oh ya, berkas lengkap yang diperlukan saat pindah adalah raport asli dan surat keterangan pindah sekolah yang sudah dilegalisir sama dinas pendidikan setempat (seperti yang saya jelaskan sebelumnya). Untuk sekolah swasta yang pindah ke negeri harus terakreditasi A.
Setelah itu kita datang ke sekolah baru yang dituju. Di sekolah yang dituju kita akan diberikan surat keterangan diterima sebagai pengantar kita untuk pengurusan ke dinas pendidikan tujuan. Pengurusan ini kebalikan dari pengurusan di wilayah asal. Pelaporan dimulai dari dinas propinsi, selanjutnya kita datang ke dinas pendidikan kota, kemudian baru datang ke UPTD kecamatan. Seperti sebelumnya, proses di dinas kota harus ditinggal, beberapa hari kemudian baru bisa diambil. Langkah akhirnya adalah menyerahkan semua berkas asli kepada sekolah tujuan.
Semenjak itu anak-anak sudah resmi sebagai warga sekolah barunya. Anak-anak harus sudah mulai mengikuti aturan yang berlaku di sekolah tersebut. Untuk itu, lebih baiknya sebelum masuk sekolah mereka diajak datang ke sekolah sebagai awal beradaptasi.—by: Yunie Sudiro.

Jumat, 19 Agustus 2011

Memperkenalkan Sistem Reproduksi Manusia Pada Anak (Bagian 2)



“Ma, jam berapa ke toko bukunya??” Itulah celoteh Putra dan Putri di setiap akhir pekan. Mereka meminta jatah dibelikan buku. Salah satu buku yang tak pernah absen dibawa pulang adalah Doraemon. Seperti biasa, setelah dapat jatah mereka langsung minta pulang, gak perduli mamanya masih kepingin jalan, pokoknya harus pulang! Mereka sudah kebelet baca buku barunya.

“Kakak kalo sudah mulai ketiak sama pipisnya berbulu itu tanda-tanda mau dewasa...,” celetuk Putra. Kakaknya langsung merebut komik yang dibaca Putra. “Ini tentang pertumbuhan,” Putra masih berusaha menjelaskan. Ternyata komik yang dibacanya cukup membantu saya untuk memberi pengantar tentang pubertas, meskipun hanya membahas dari sisi perubahan fisik. Kan konsumsi anak-anak, mungkin itu memang sudah porsinya.

Putri semakin hari cemas karena teman-teman perempuannya semakin banyak yang sudah menstruasi. Dia kayaknya ngeri kalo itu terjadi pada dirinya. Perlu pembaca tahu, Putri itu paling takut sama yang namanya darah. Jika tubuhnya ada yang lecet sampai berdarah , dia teriak-teriak minta tolong dan gak mau lihat. Demikian juga pada saat dia mendapatkan menstruasi yang pertama. Putri teriak-teriak ketakutan. Padahal saya sudah selalu mengingatkan bahwa dia pasti akan segera mengalaminya. Dengan memberinya pengertian dan selalu mendampinginya, akhirnya Putri bisa melewati kepanikannya. Mendampingi di sini bukan berarti kita selalu ada secara fisik, tapi harus selalu ada pada saat dia butuh bicara dengan kita sebagai ibu.

Anak perempuan saya sudah mulai menginjak dewasa, minimal secara fisiologis. Saya menjadi khawatir karena saya yakin Putri belum paham tentang perubahan yang dia alami. Secara mental dan perilaku, dia itu masih anak-anak. Saya merasa berhutang sama Putri untuk menjelaskan masalah reproduksi. Saya ingin dia bisa menjaga dirinya sebagai seorang perempuan.

Kebetulan materi pelajaran IPA yang dipelajari Putri adalah masalah perkembangbiakan. Hal ini lebih memudahkan saya untuk menyisipkan petuah-petuah lama demi harga dirinya. Saya menjelaskan terjadinya menstruasi dan sistem reproduksi wanita. Selain itu, saya juga menjelaskan sistem reproduksi laki-laki. Saat itu Putri terlihat mengerti bahwa mempertemukan sperma dengan sel telur akan terjadi pembuahan.

Hari-hari selanjutnya Putri sudah tidak membahas masalah itu. Entah apa yang ada dalam benaknya, tahu-tahu suatu sore dia mendatangi saya dan membahasnya lagi. Dan terjadilah percakapan berikut:

Putri : “Ma, sperma itu diproduksi dimana?”
Saya : “Lho kakak kok lupa, kan kemarin mama sudah bilang ‘testis’”.
Putri : Oh iya....trus, gimana cara memasukkan sperma ke sel telur?”
Saya : ...(surprise saya mendengarnya....terpaksalah saya mengutarakannya lebih eksplisit)......Hmmm....dengan cara memasukkan penis ke dalam “itu” (saya dengan menunjuk ‘Miss V’ nya).
Putri : “Berarti mama dulu hamil karena digituin papa??”
Saya : “..Iya...”

Putri tampak puas dengan jawaban saya. Begitu ada kesempatan sayapun menyempurnakan jawaban tentang pertanyaannya dulu mengenai “diperkosa” serta menyinggung sedikit tentang pernikahan. Saya merasa lega mendapat kesempatan menjelaskan masalah tersebut daripada dia mendapatkan informasi yang salah. Harapan kami sebagai orang tua, hal ini bisa menjadi bekal Putri untuk menjaga dirinya.

Putri berlari menuju kamar adiknya. Di sana dia mengajak adiknya bercanda. Di sela-sela gurauan, Putri bermaksud memberitahu tentang apa yang dia tahu. “Tahu nggak gimana caranya mama hamil kamu??”, Untunglah saya menyusul ke kamar adiknya. Ssstt....saya mengingatkan Putri kalo adiknya belum saatnya untuk tahu :-)


By : Yunie Sudiro

Rabu, 27 Juli 2011

Memperkenalkan Sistem Reproduksi Manusia Pada Anak (Bagian 1)



Masih ingat kan kalo saya mempunyai dua penerus bangsa, yaitu "sang putri" dan "sang pangeran". Selanjutnya kita akan sebut mereka sebagai "putri" dan "putra". Banyak pengalaman yang saya dapat selama mengasuh dan membimbing mereka, yang mungkin juga dirasakan para pembaca. Melalui media ini saya hanya ingin berbagi, siapa tahu bisa saling melengkapi jika ada yang terlewatkan/terlupakan.

Menurut pengamatan saya, pertumbuhan fisik anak-anak jaman sekarang lebih cepat dibandingkan anak-anak pada jaman saya. Pada usia yang sama, postur mereka rata-rata lebih besar. Pasti ada yang menanyakan, ini datanya bersumber dari mana???...memang saya belum pernah melakukan penelitian secara ilmiah dan mengolah data realnya, hanya berdasarkan pengamatan saya terhadap putri dan teman-temannya. Sebagai contoh, teman sekelas putri pada saat kelas 3 sudah ada yang mengalami menstruasi. Saat kelas 4 ada beberapa orang mengalami hal yang sama dan pada kelas 5 jumlah yang mengalami menstruasi bertambah lagi. Mereka secara fisik terlihat besar dan pertumbuhan secara biologis juga lebih cepat. Hal ini jika dibandingkan pada masa saya cukup jauh berbeda dimana saya mendapatkan menstruasi pertama saat masih duduk dibangku SMP kelas 2. Demikian teman-teman sebaya saya, yang pada saat itu kebanyakan mendapatkannya saat usia SMP kelas 1 atau 2. Meskipun demikian, secara mental, mereka masih belum dewasa dan masih menunjukkan sifat anak-anak.

Bahagia sekali rasanya kita semua pada saat pertama kali menimang mereka. Kita senantiasa tak ingin melewatkan setiap langkah pertumbuhan mereka. Mulai bisa tengkurap, merangkak, duduk, berjalan, dst... Kadang kita tidak menyadari ternyata sudah saatnya mereka harus mulai tidak selalu disamping kita (lingkungan rumah). Awalnya mereka mulai masuk sekolah, dan hanya pergi meninggalkan rumah hanya untuk sekolah. Setelah mereka punya teman dan lingkungan, mereka mulai pergi keluar rumah tidak hanya untuk sekolah. Kita sebagai orang tua harus mulai memikirkan cara membimbing mereka agar bisa menjaga diri di luar lingkungan rumah.

Selain itu, arus informasi yang sangat deras dan terbuka pada saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan merangsang keingintahuan mereka. Saya ingat sekali, saat itu putri mulai duduk di kelas 5, tanpa basa basi dia mendatangi saya dan langsung bertanya : "Ma, diperkosa itu apa?!...." Terus terang, waktu itu saya bingung harus menjawab apa. Tapi saya berusaha menjawab sesuai porsinya. Saya bilang diperkosa itu dipaksa. Jadi saya katakan kalo ada orang yang memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang kita tidak mau itu namanya diperkosa. Sebenarnya putri masih belum puas dengan jawaban itu, tapi saya berhasil menghentikannya dengan jawaban itu. Berdasarkan pertanyaan itu, saya baru menyadari bahwa putri sudah mendekati masa pubertas. Saya berniat untuk menyiapkan mentalnya untuk menghadapi masa-masa itu.

Pada kasus lain putri sudah mulai menanyakan kenapa saya tidak sholat di saat-saat tertentu. Padahal sebelumnya dia tak memperdulikan. Berawal dari situ saya mulai menjelaskan perlahan-lahan masalah pubertas. Setelah itu dia mengenal istilah "berdarah" jika tahu kalo saya libur sholat ato puasa karena menstruasi. Saat itu pula itu Putri belajar mengetahui jika perempuan mau dewasa "alat pipis" nya mengeluarkan darah pada periode tertentu. Saya biarkan pola pikirnya seperti itu dulu, karena ini adalah baru step awal untuk bisa lebih lanjut memberikan pemahaman tentang masalah reproduksi. Jika saya memberikan penjelasan yang sebenarnya, Putri akan bingung karena memang belum saatnya ---

untuk step selanjutnya nantikan tulisan saya pada bagian 2 .....

by: yunie sudiro


Pengenalan sistem reproduksi 2
- Awal pubertas
- Cara menjaga diri
- Penjelasan detail

Kamis, 10 Februari 2011

Museum Kereta Api Ambarawa


Minggu yang cerah, langit tampak bersih dari noda mendung. Sang Putri dan Sang Pangeran sangat menikmati hari libur mereka. Semenjak bangun tidur sudah sibuk membaca dan main game. Merekapun terperanjat setelah melihat kami siap pergi meninggalkan rumah, padahal sebelumnya sudah diperingatkan untuk bersiap-siap. Mereka terlihat sangat antusias menemani nenek-kakek mereka ke Museum Kereta Ambarawa meskipun sudah pernah mengunjunginya beberapa waktu yang lalu.
Saya akan mengemukakan rute yang kami lalui, siapa tahu ada teman-teman pendatang yang masih bingung dengan jalur Semarang-Ambarawa. Saya memulai rute perjalanan dari bundaran Kali Banteng (dekat Bandara Ahmad Yani) masuk ke arah Jl. Abdurahman Saleh. Saya sangat menyukai rute ini karena terhindar dari macet dan sepanjang jalan dapat mencuci mata dengan pemandangan alam nan hijau. Oleh karena itu jalur ini sangat cocok dilalui di siang hari, kalau malam lebih baik melalui jalur kota yang ramai dan terang. Setelah masuk jalan ini, dengan kondisi jalan mendaki yang kontur tanah yang semakin naik kita mengikuti jalan utama sampai menuju arah perumahan Greenwood. Lepas dari perumahan ini kita dapat melihat hamparan hutan karet sejenak. Saat itu matahari mulai tak tampak, gerimis mulai jatuh di kaca mobil yang kami tumpangi. Padahal perjalanan baru sekitar 20 menit dari bundaran Kalibanteng yang tak ada tanda-tanda turun hujan. Jalur ini akan melintas di depan obyek wisata Ngrembel Asri, yang beberapa ratus meter lagi ada pertigaan pasar Gunungpati, kita harus belok ke kiri menuju arah Ungaran. Kita mengikuti jalan utama yang termasuk wilayah Gunungpati, sampai jalur ini habis dan ada tanda verboden, kita harus belok kiri mengikuti petunjuk arah Jogja/Solo. Sebenarnya ada jalan yang lurus, tapi yang dari arah Gunungpati dilarang masuk karena jalur searah. Selanjutnya kita bertemu jalan antar kota arah Jogja/Solo, belok ke kanan mengikuti petunjuk arah Jogja/Solo. Kita akan melewati kota Ungaran dan selanjutnya Bawen. Pada saat di Bawen, jalan terbagi dua yaitu lurus arah Solo dan ke kanan arah Jogja. Untuk ke Ambarawa kita pilih arah Jogja.
Sampailah kita di kota Ambarawa. Sang pangeran dan sang putri bersorak sorai karena sudah dekat tempat tujuan. Apalagi ketika melihat monumen tank dipertigaan depan museum Palagan Ambarawa. Kita tinggal belok ke kiri, tak lama kita sudah melihat petunjuk “Museum Kereta Api Ambarawa” yang terletak di sebelah kanan jalan. Sekitar jam 11 kita sampai, parkir sudah dapat di tempat agak jauh dari lokasi. Suasana stasiun sudah ramai, saya bergegas ke loket membeli tiket. Harga per tiket Rp 5.000,-. Dari awal kami berencana naik Lori Wisata Ambarawa - Tuntang. Terlihat para pengunjung sudah antri di depan loket, tak ketinggalan sang mantan pacar ikut berjuang mendapatkan tiket. Nasib mujur belum berpihak pada kami, antrian tinggal dua orang tiket habis dan loket ditutup. Akhirnya kami menunggu loket dibuka lagi untuk pemberangkatan berikutnya, yaitu jam 13.00. Sambil menunggu, waktu bisa dimanfaatkan dengan melihat-lihat isi museum, menikhmati jajanan-*yang paling bikin kangen adalah merasakan hangatnya minuman ronde; hmmmm...*, melihat-lihat souvenir yang dijual para pedagang, dan.....berfoto...cheeerss.....

Gambar 1 : Peron stasiun
Gambar 2 : Lokomotif kereta uap
Menjelang jam 12.00 para calon penumpang tampak mulai antre meski loket masih tertutup rapat. Akhirnya loket untuk tiket “E” dibuka. Karena kereta yang dimaksud adalah sama yaitu kereta wisata Lori, maka tiket tiap pemberangkatan ditandai dengan kode abjad. Oh ya, harga tiket ini adalah Rp 10.000 per orang.
“Bagi calon penumpang dengan tiket E harap bersiap-siap”, seru petugas.. Tiket “E”....kamipun beranjak ke tempat pemberangkatan. Ingat, tiket kereta tanpa tempat duduk, jadi kita harus pasang kuda-kuda untuk berebut tempat, he..he... Buat yang belum berpengalaman soal rebut-merebut di tempat duduk kereta kelas ekonomi, strategi awal: cari pintu yang berseberangan rel karena tidak dipakai pintu keluar penumpang sebelumnya. Yang ke dua: segera naik kereta begitu kereta berhenti dan langsung duduk ditempat yang diincar. Tepat jam 13.00 kereta berangkat menuju stasiun Tuntang. Sepanjang perjalanan kita disuguhi panorama Rawa Pening dengan udara yang begitu segar, jauh dari polusi. Begitu sampai stasiun Tuntang, kereta berhenti sejenak dan langsung balik ke stasiun Ambarawa lagi. Perjalanan pergi – pulang stasiun Ambarawa – Tuntang memakan waktu kira-kira satu jam.
Gambar 3 : Rawapening
Weekend telah berakhir. Tenaga harus dikerahkan kembali untuk menyambut aktivitas di hari Senin. Hampir lupa sang putri dan sang pangeran masih ada ulangan harian yang harus dihadapi. Mereka harus mengulang materi ulangan walau dengan berat hati.... “Ma, tolong tanya : penyerahan kekuasaan di Indonesia dari Belanda kepada Inggris ditandai dengan perjanjian apa ....? Saya membantu menjawab soal tersebut hanya dengan mengingatkan kalau tadi kita dari sana. Dan sang putri langsung bisa menjawabnya, yaitu perjanjian Tuntang. ... ...
By: Yunie Sudiro.